OhayoOoo~~

see the world and feel how beautiful you are inside. . So, let's play !! *yeahhhh~

Jumat, 27 Januari 2012

Haruma Miura Profile



Hayoo… Siapa yang ga kenal sama cowok cakep yang lahir 5 April 1990 ini? (^0^)~Haruma Miura (三浦 春馬 Miura Haruma) adalah aktor jepang yang juga seorang penyanyi. Dibawah agensi Amuse, Miura muncul pertama kali sebagai salah satu anggota dari Brash Brats, sebuah grup J-pop. Biarpun saat ini boyband tersebut sedang vakum, Miura masih aktif sebagai seorang aktor. Dia makin populer sejak penampilannya dalam Gokusen 3 dan film Koizora di tahun 2007. Dan untuk pertama kalinya menjadi pemeran utama dalam drama yang dibuat berdasarkan manga, yaitu Bloody Monday.
Kehidupan Pribadi dan Karir Miura (?)
Miura memulai debut pertamanya di usia 7 tahun dalam drama NHK berjudul Agri. Dia terdaftar di Studio Tsukuba Actor dan masih bergabung dengan Brash Brats bersama dua orang lainnya. Ketika Studio Tsukuba Actor ditutup, Miura kemudian bergabung dengan Amuse agency. Sampe sekarang, Brash Brats masih vakum sementara itu Miura terus melanjutkan karir aktingnya.
Karir Miura makin menanjak sejak turut serta dalam beberapa drama seperti Fight (tahun 2005). Dalam Koizora, sebuah film yang diangkat berdasarkan novel ponsel yang popular (rilis 2007), Miura berperan sebagai Hiroki Sakurai berpasangan dengan artis cantik Aragaki Yui yang berperan sebagai Mika Tahara. Di tahun yang sama, dia juga berperan dalam film Negative Happy Chainsaw Edge yang menampilkan juga Hayato Ichihara. Miura banyak memperoleh beberapa penghargaan film, baik sebagai artis pendatang baru dan lain sebagainya.
Penampilan Haruma Miura dan Aragaki Yui dalam Koizora:
Whoaaa~ terlihat serasi sekali kan? d(,,>_<,,)b
Miura sebagai Hiro, cowok berandalan namun penuh cinta dan kehangatan.
OMG!!! Rambut pirangnya itu loh… )^0^(…. cuco banget… *ngilerngilerngiler* wkwkwkwk~
Klo penampilannya seperti itu, jadi mirip sama Zero (Vampire Knight) ^_^
Rambut putih, pake anting, berandalan, rela berbuat apapun demi melindungi orang yang dicintainya >,,<
Miura kemudian membintangi beberapa drama seperti Binbō Danshi dan Gokusen 3 sebagai tokoh utama (Ren Kazama). Popularitasnya yang makin naik sejak tahun 2008 membawa Miura untuk menjadi pemeran utama dalam drama yang dibuat berdasarkan manga Bloody Monday sebagai Fujimaru Takagi, seorang jenius komputer (hacker terkenal FALCON) yang mencoba melawan organisasi teroris yang hendak menyebarkan virus biologi. Drama musim gugur ini juga menampilkan aktor Amuse lain, yaitu Takeru Sato (Kamen Rider Den-O, Rocky, BECK movie).
Haruma Miura as Ren Kazama (Gokusen 3): jadi berandalan lagi.
Wew… pirang sisa-sisa jadi Hiro masih ada >,,< wkwkwk~ kerenlah
And the BLOODY MONDAY….
Miura juga membintangi film Crows Zero II, yang merupakan sekuel dari Crows Zero bersama dengan aktor terkenal Shun Oguri yang sebelumnya pernah sama-sama membintangi Binbō Danshi (bisa dibilang ini reunian). Selain itu Miura juga terlibat dalam Hoshi no Daichi ni Furu Namida dan drama Samurai High School.
Ni cowok emang spesialis jadi berandalan kali ya ^0^
Miura juga tampil dalam beberapa iklan dan model video klip Yuzu – Umaku Ienai. Juga merilis beberapa Photobook: Tabun (2007) ===yang ini aku punya lho >,,< haha~ #plaakkk ~~blagu ~~, Letters (2008), Switch (2010).
Pengen liat Miura mandiiii \(,,>0<,,,)/   mau donk….. #PLAAAKKKK
 Sumber : furahasekai.wordpress.com

Harapan Seribu Bangau Kertas


Waktu TK atau SD pasti pernah main origami kan? nah salah satu bentuknya yang paling terkenal adalah bangau.
Tau ga awalnya cerita seribu bangau kertas?
Oke duduk yang manis yaa… saya akan mulai mendongeng…. hehehe…
Seribu bangau kertas (千羽鶴 Senbazuru) adalah kumpulan origami berbentuk bangau (鶴 tsuru) yang dirangkai bersama dengan benang. Legenda Jepang menyatakan bahwa siapapun yang melipat kertas-kertas menjadi seribu bangau maka satu permohonannya akan dikabulkan. Dilatarbelakangi oleh kepercayaan rakyat Jepang bahwa bangau adalah salah satu makhluk suci (yang lainnya adalah naga dan kura-kura), dan konon dapat hidup selama ribuan tahun. Di Jepang, sudah biasa diceritakan bahwa melipat seribu bangau kertas dapat mengabulkan permohonan seseorang. Ini membuatnya menjadi hadiah spesial bagi keluarga dan teman.
Kisah berwawal tentang Sadako Sasaki (佐々木 禎子 Sasaki Sadako, 7 Januari 1943 – 25 Oktober 1955) seorang gadis Jepang yang masih berumur dua tahun ketika bom atom dijatuhkan tanggal 6 Agustus 1945, di dekat rumahnya di sekitar jembatan Misasa, Hiroshima, Jepang. Sadako dikenang akan kisahnya yang mencoba melipat seribu bangau kertas (千羽鶴 Senbazuru) menjelang kematiannya.
Sadako berada di rumahnya saat ledakan terjadi, sekitar satu mil dari Ground Zero. Bulan November 1954, leher dan bagian belakang telinga Sadako membengkak. Bulan Januari 1955, bercak ungu bermunculan di kedua kakinya. Akhirnya, ia didiagnosa menderita leukemia (ibunya menganggap itu sebagai “suatu penyakit akibat bom atom”).
Ia mulai dirawat di rumah sakit pada tanggal 21 Februari 1955, dan dinyatakan bahwa ia hanya punya sisa hidup—paling lama—sekitar setahun.
Beberapa tahun setelah serangan bom atom, meningkatnya kasus leukemia mulai terlihat khususnya pada anak-anak, dan awal 1950-an telah jelas bahwa leukemia adalah dampak pancaran radiasi bom atom.
Tanggal 3 Agustus 1955, sahabat Sadako, Chizuko Hamamoto datang menjenguknya ke rumah sakit. Chizuko memotong secarik kertas emas agar berbentuk persegi dan melipatnya menjadi burung bangau kertas, berdasarkan suatu cerita kuno dari Jepang bahwa siapapun yang melipat seribu bangau kertas maka permohonannya akan dikabulkan oleh para dewa. Menurut versi terkenal dari kisah tersebut, Sadako merasa tak mampu mencapai jumlah 1.000, sehingga ia hanya mampu melipat sampai 644 sebelum meninggal, dan teman-temannya melanjutkan usahanya sampai genap berjumlah 1.000 lalu mereka menguburkan semuanya bersama Sadako. Versi ini diambil dari buku Sadako and the Thousand Paper Cranes. Menurut eksibisi yang berada di Museum Monumen Perdamaian Hiroshima dinyatakan bahwa akhir bulan Agustus 1955, Sadako berhasil mewujudkan cita-citanya dan melipat bangau kertas lebih banyak lagi.
Patung Peringatan Sadako di Hiroshima
Sadako kekurangan kertas meskipun punya banyak waktu luang selama di rumah sakit. Ia menggunakan kertas obat atau kertas apapun yang didapatkannya, termasuk ke kamar pasien lainnya untuk meminta kertas dari bingkisan para pembesuk. Chizuko juga membawa kertas dari sekolah untuk digunakan oleh Sadako.
Selama dirawat di rumah sakit, kondisinya semakin memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kakinya membengkak dan berubah warna menjadi ungu. Setelah keluarganya memaksanya untuk makan, Sadako meminta nasi yang dicampur teh dan berkata “rasanya enak” yang merupakan kata-kata terakhirnya. Dengan keluarga di sekelilingnya, Sadako meninggal di pagi hari tanggal 25 Oktober 1955 pada usia 12 tahun.
Setelah kematiannya, para teman sekelas dan sahabat Sadako menerbitkan kumpulan surat untuk menggalang dana demi pembangunan suatu monumen untuk mengenangnya dan seluruh anak yang meninggal dunia karena dampak bom atom. Tahun 1958, sebuah patung Sadako yang memegang burung bangau emas dipajang di Taman Monumen Perdamaian Hiroshima, yang juga disebut Genbaku Dome. Di kaki patung ada plakat yang berbunyi sebagai berikut:
これはぼくらの叫びです これは私たちの祈りです 世界に平和をきずくための
(Kore wa bokura no sakebi desu. Kore wa watashitachi no inori desu. Sekai ni heiwa o kizuku tame no.)
“Ini adalah seruan kami. Ini adalah doa kami. Untuk membangun kedamaian di dunia.”
その後、鳥の紙の魂、飛行、ねじれや追い越し、空間、距離と時間の次元に、彼らの要求を許可する…
とマニフェストに、同じの大きな夢と希望を持つ別の人間の子を探します!
(Sonogo, tori no kami no tamashī, hikō, nejire ya oikoshi, kūkan, kyori to jikan no jigen ni, karera no yōkyū o kyoka suru… To manifesuto ni, onaji no ōkina yumetokibō o motsu betsu no ningen no ko o sagashimasu!)
“Jiwa-jiwa burung kertas, kemudian terbang, meliuk dan menyalip, ke dalam dimensi ruang, jarak dan waktu, mengabulkan permintaan mereka… dan mencari anak manusia lain dengan mimpi serta harapan besar yang sama, untuk di wujudkan!”