OhayoOoo~~

see the world and feel how beautiful you are inside. . So, let's play !! *yeahhhh~

Kamis, 13 Oktober 2011

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER


Mata Kuliah Patofisiologi Gizi                 Hari/Tanggal : Jumat, 7 September  2011



DENGUE HEMORRHAGIC FEVER


Kelompok 9 :
Dwi Nuraini                             I14104038
Anggrisya Kristiani                  I14104041
Sofiatul Andariah                    I14104045


                                                        
Asisten Praktikum:
Nurayu Annisa



Penanggung Jawab Praktikum:
dr.Mira Dewi, M,Si












DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

PENDAHULUAN
Latar Belakang
             Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masyarakat di Indonesia, sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI  2005). Pengaruh musim di Indonesia terhadap DBD tidak begitu jelas tetapi dalam garis besarnya dapat dikemukakan jumlah penderita DBD meningkat antara bulan September sampai Februari dan puncaknya di bulan Januari.
            Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan / atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan sintesis hemoragik. Pada penyakit DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan tubuh. Sindrom renjatan dengue adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok (Soegijanto  2005).
            Mengenai penularan penyakit DBD dapat dijelaskan bahwa penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Selain itu juga DBD menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan, dan dapat menimbulkan kematian (Misnadiarly  2009).
                       
Tujuan
Tujuan Umum
            Mempelajari tentang Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tujuan Khusus
1.   Mempelajari etiologi,tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue.
2.   Mempelajari patofisiologi penyakit dari Demam Berdarah Dengue.
3.   Mempelajari gangguan intake, pencernaan dan penyerapan yang diakibatkan penyakit Demam Berdarah Dengue.
4.   Mempelajari prinsip pencegahan dan terapi di bidang gizi pada penyakit Demam Berdarah Dengue.




PEMBAHASAN
Etiologi Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian. Etiologi DBD disebabkan oleh virus serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain (Misnadiarly  2009).
Demam Berdarah Dengue (DBD) paling banyak menyerang anak dibawah usia 15 tahun tetapi dapat pula menyerang orang dewasa, ditandai dengan gejala awal yaitu demam mendadak serta timbulnya tanda dan gejala klinis tidak khas dan terdapat kecenderungan terjadinya shok yang berakibat kematian. DBD juga biasanya diawali dengan meningkatnya suhu tubuh secara mendadak disertai dengan memerahnya kulit muka dan gejala klinik tidak khas lainya yang menyerupai demam dengue seperti tidak ada nafsu makan, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan persendian (Misnadiarly  2009).
Gejala penyakit DBD menurut Dinas Kesehatan DKI adalah:
·      Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah lesu, dan suhu badan antara 30-40oC.
·      Tampak bintik-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
·      Terkadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan).
·      Tes Torniquet positif
·      Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura
·       Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lambung
·      Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin, berkeringat terjadi perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, dan tempat suntikan atau ditempat lainnya
·      Hematemesis atau melena
·      Trombositopenia (± 100.000 per mm3)
·      Pembesaran plasma yang erat hubunganya dengan kenaikan permeabilitas dinding pembuluh darah, ditandai dengan munculnya atau lebih dari :
ü  Kenaikan nilai 20% hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis kelamin.
ü  Menurunya nilai hematokrit dari nilai dasar 20% atau lebih sesudah pengobatan.
·         Tanda-tanda pembesaran plasma yaitu efusi pleura, asites, dan hipa-proteinanemia.
            Menurut Misnadiarly (2009), Demam Berdarah Dengue (DBD) dibedakan menjadi empat derajat, masing-masing derajat memiliki gejala. Pada derajat (1) demam yang disertai gejala klinis tidak khas dan satu-satunya gejala pendarahan (2). Gejala yang timbul pada DBD derajat I ditambah pendarahan spontan biasanya dalam bentuk pendarahan kulit dan atau bentuk pendarahan lainnya. (3). Kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi yang cepat dan lemah, menyempitnya tekanan nadi 20 mmHg atau kurang hipotensi, ditandai dengan kulit dingin dan lembab serta pasien menjadi gelisah. (4). Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun tekanan darah.
            Demam Berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti : (1). Berwarna hitam dan belang- belang (loreng) putih pada seluruh tubuh (2). Berkembangbiak di tempat penampungan air (TPA) dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang seperti : bak mandi, tempayan, drum, vas bunga, ban bekas, dan lain-lain. (3). Nyamuk Aedes aegypti tidak dapat berkembang biak di selokan /got atau kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah (4). Biasanya menggigit manusia pada pagi atau sore hari sekitar jam 5 dan mampu terbang sampai 100 meter.
Patofisiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue
            Patofisiologi terjadinya demam berdarah dengue hingga saat ini masih diperdebatkan, namun terdapat dua perubahan patofisiologis yang mencolok yaitu meningkatnya permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia, dan terjadinya syok. Pada DBD terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma singkat (24 - 48 jam).
            Virus hanya dapat hidup dalam sel hidup sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut tergantung pada daya tahan manusia. Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi (1) aktivitas sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilatoksin yang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadinya perembesan plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler, (2) agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibat mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang, dan (3) kerusakan sel indotel pembuluh darah akan merangsang / menaktivasi faktor pembekuan. Ketiga faktor tersebut menyebabkan (1) peningkatan permeabilitas kapiler, (2) kelainan hemostatis. yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopenia dan koagulapati.
Virus dengue memerlukan perantara untuk bisa masuk ke tubuh manusia. Perantara / vektor virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Sosok kedua jenis Aedes ini hampir serupa, namun yang banyak menularkan demam berdarah adalah Aedes aegypti. Badan nyamuk ini lebih kecil dari nyamuk rumah. Karakteristik nyamuk jenis ini adalah pada badan dan tungkai nyamuk terdapat belang hitam dan putih. Nyamuk betina menghisap darah agar bisa memperoleh protein unutuk mematangkan telurnya, sampai dibuahi oleh nyamuk jantan. Nyamuk mendapat virus demam berdarah dari pasien Demam Berdarah Dengue, demam Dengue, maupun orang yang tidak tampak sakit namun dalam aliran darahnya terdapat virus dengue (karier). Pada saat nyamuk menggigit orang tersebut, virus dengue akan terbawa masuk bersama darah yang dihisapnya ke dalam tubuh nyamuk itu. Selama jangka waktu 7 hari, virus dengue sudah tersebar diseluruh bagian tubuh nyamuk termasuk di kelenjar air liurnya. Jika nyamuk ini menggigit orang lain, virus dengue akan turut berpindah bersama air liur nyamuk ke dalam tubuh orang tersebut. Sifat gigitan nyamuk yang dirasakan manusia tidaklah berbeda dengan gigitan nyamuk lainnya. Artinya, tidak lebih sakit, tidak lebih gatal, tidak juga lebih meninggalkan bekas yang istimewa (Tapan  2004).
            Setelah virus dengue masuk dalam tubuh manusia, virus berkembang baik dalam sel retikuloendotelial yang selanjutnya diikuti dengan viremia yang berlangsung selama 5-7 hari. Berdasarkan bukti yang ada, terdapat bukti yang kuat bahwa mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah dengue. Akibat infeksi virus ini muncul repons imun baik humoral maupun seluler. Antibodi yang muncul pada umumnya adalah IgG dan IgM, pada infeksi dengue primer antibodi mulai terbentuk, dan pada infeksi sekunder kadar antibodi yang telah ada meningkat. Antibodi terhadap virus dengue dapat ditemukan di dalam darah sekitar demam ke-5 hari, meningkat pada minggu pertama sampai dengan minggu ke tiga, dan menghilangnya setelah 60-90 hari. Kinetik kadar IgG berbeda dengan kinetik kadar antibodi IgM, oleh karena itu kinetik antibodi IgG harus dibedakan antara infeksi primer dan sekunder. Pada infeksi primer antibodi IgG meningkat pada hari ke-14 sedang pada infeksi sekunder antibodi IgG meningkat pada hari kedua. Oleh karena itu, diagnosa dini infeksi primer hanya dapat ditegakkan dengan mendeteksi antibodi IgM setelah hari sakit kelima, diagnosa sekunder dapat ditegakkan lebih dini dengan adanya peningkatan antibodi IgG dan IgM yang cepat.

Infeksi virus dengue
Demam
Anoreksia
muntah
Manifestasi Pendarahan
Hepatomegali
Trombositopenia
Permeabilitas
Vaskular naik
Komplek AgAb
komplemen
Dehidrasi
Kebocoran Plasma:
· Hemokonsentrasi
· Hipoproteinemia
· Efusi pleura
· Asites
Hipovolemia
syok
Anoksia
Meninggal
DIC
Pendarahan saluran cerna
Demam dengue

  Asidosis
derajat
1
II
II I
IV
 












































Gambar 1  Skema patofisiologi Demam Berdarah Dengue.



Gangguan Pencernaan dan Penyerapan Akibat Penyakit Demam Berdarah Dengue
Umumnya penderita DHF mengalami gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam, dimana demam merupakan gejala adanya suatu infeksi, gangguan metabolisme, atau suatu kerusakan jaringan yang luas. Gangguan yang terjadi terdapat pada proses suplai makanan dan oksigen dalam jumlah yang cukup kepada seluruh jaringan tubuh dalam mengangkut sisa-sisa metabolisme jaringan tersebut untuk dibuang melalui sistem pembuangan.     
Apabila tidak tampak perbaikan saat dilakukan penggantian cairan yang hilang, maka akan diberikan plasma atau plasma ekspander atau dekstran sebanyak 20 – 30 ml/kg BB. Pemberian cairan intravena baik plasma maupun elektrolit dipertahankan 12 – 48 jam setelah renjatan teratasi. Apabila renjatan telah teratasi, nadi sudah teraba jelas, amplitudo nadi cukup besar, tekanan sistolik 20 mmHg, kecepatan plasma biasanya dikurangi menjadi 10 ml/kg BB/jam.
Tabel 1. Kebutuhan cairan pada rehidrasi DBD
Berat Badan (Kg)
Jumlah Cairan
(ml/kg BB/hari)
< 7
220
7 – 11
165
12 – 18
132
>18
88
  
                                  Tabel 2. Kebutuhan cairan rumatan
Berat Badan (Kg)
Jumlah cairan (ml)
10
100 per kg BB
10 – 20
1000 + 50 x kg BB (untuk BB di atas 10 kg)
>20
1500 + 20 x kg BB (untuk BB di atas 20 kg)

Selain itu, gangguan lain yang terlihat pada penderita DHF, antara lain adalah :
a.   Gangguan keseimbangan suhu tubuh : hypertemia. Disebabkan invasi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
b.   Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit.
Disebabkan masuknya virus dengue yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang menimbulkan rasa panas dan sebagai kompensasi tubuh akan terjadi evavorasi tubuh.
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL.
Disebabkan masuknya virus dengue merangsang antigen antibodi untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
d. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Akibat adanya respon peningkatan suhu tubuh yang merangsang medula vomitting center sehingga menimbulkan mual dan muntah.
e.  Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
Disebabkan karena adanya stimulus demam yang tinggi akan merangsang susunan saraf otonom.
f.  Potensial terjadi perdarahan
Adanya komplek virus antibodi dalam sirkulasi darah menyebabkan trombosit kehilangan fungsi agregasi dan mengalami metamorfosis yang dimusnahkan oleh sistem retikuloendotel sehingga akan terajadi trombositopenia.

Penatalaksanaan Penderita DHF
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :
1.   Tirah baring atau istirahat baring.
2.   Diet makan lunak.
3.    Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan penderita diberikan sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita DHF.
4.    Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan cairan yang paling sering digunakan.
5.    Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6.    Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.
7.   Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen.
8.    Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.
9.   Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.
10.   Monitor tanda-tanda dan renjatan meliputi keadaan umum, perubahan tanda-tanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk.
11.   Bila timbul kejang dapat diberikan Diazepam.

Prinsip Pencegahan dan Terapi di Bidang Gizi
             
Pencegahan
Pada umumnya tidak terdapat vaksin yang secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada inisiatif untuk menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal – hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore hari, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindari untuk berada pada lokasi yang banyak nyamuk di siang hari, terutama di daerah yang terdapat penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah : Bila terdapat salah seorang penghuni yang positif atau diduga menderita DBD, segera melakukan penyemprotan pada seluruh bagian rumah dan halaman dengan obat semprot nyamuk di pagi, siang dan sore hari, sekalipun penderita tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Lalu segera hubungi Puskesmas setempat untuk meminta fogging di rumah-rumah di lingkungan setempat.
·      Pencegahan secara massal di lingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan Puskesmas setempat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), Fogging, atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.
·      Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
·      Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
·      Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
·      Awasi lingkungan di dalam rumah dan di halaman rumah. Buang atau timbun benda-benda tidak berguna yang menampung air, atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate (temephos) yang dapat dibeli di apotik pada pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada parit atau selokan di dalam dan di sekitar rumah, terutama bila selokan itu airnya kurang mengalir.
·      Kolam atau akuarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat semprot nyamuk. 

Pengobatan DBD          
            Pengobatan DBD dilakukan dengan terapi cairan dan obat penurun panas, lalu segera langsung dibawa ke Rumah sakit terdekat. Terapi DBD dibagi menjadi 4 bagian :
1)   Tersangka infeksi dengue
2)   DBD derajat I atau II tanpa peningkatan hematokrit
3)   DBD derajat II dengan peningkatan Ht 20%
4)   DBD derajat III dan IV
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita untuk banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
·      Paracetamol membantu menurunkan demam
·      Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
·      Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
 Selanjutnya dapat dilakukan kompres dingin tetapi tidak menggunakan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Etiologi DBD disebabkan oleh virus serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dengan gejala awal yaitu demam mendadak serta timbulnya tanda dan gejala klinis tidak khas dan terdapat kecenderungan terjadinya shok yang berakibat kematian.
Virus dengue memerlukan perantara untuk bisa masuk ke tubuh manusia. Perantara / vektor virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi (1) aktivitas sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilatoksin yang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadinya perembesan plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler, (2) agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibat mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang, dan (3) kerusakan sel indotel pembuluh darah akan merangsang / menaktivasi faktor pembekuan.
Umumnya penderita DHF mengalami gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam, dimana demam merupakan gejala adanya suatu infeksi, gangguan metabolisme, atau suatu kerusakan jaringan yang luas.
Pada umumnya tidak terdapat vaksin yang secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama demam berdarah terletak pada inisiatif untuk menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada pembahasan makalah ini adalah :
·      Untuk dapat menghindari terjadinya penyakit demam berdarah, maka harus selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
·      Melakukan upaya 3M (menyimpan, menguras, mengubur).



DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Christantie, S.Kp, 1995. Perawataan pasien DHF. Jakarta : EGC

Soegijanto S. 2005. Demam Berdarah Dengue. Jakarta.

Misnadiarly. 2009. Demam Berdarah Dengue (DBD). Putaka Populer Obor: Jakarta.

----2008.Penyakit Demam Berdarah Dengue.www.infopenyakit.com. [01 Oktober 2011].

---2010.Makanan Sehat Demam Berdarah.www.makanansehat.com.

Kenali dan waspadai demam berdarah.www.ksupointer.com / lifestyle.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar